Puasa di bulan Rajab, Bid’ahkah?

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang penuh kemuliaan dan bulan yang diistimewakan, karena termasuk ke dalam salah satu dari empat bulan haram. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyahnya telah mengeluarkan fatwa 1 Rajab jatuh pada hari Kamis, 3 Februari 2022. Lantas apakah puasa di bulan Rajab merupakan Bid’ah?

Sebagai umat muslim ketika akan datangnya bulan-bulan mulia tentu akan menyambutnya dengan riang gembira, dengan memperbanyak amal shaleh, dzikir dan puasa. Pada era sekarang ini informasi seputar dalil, penjelasan amalan, tuntunan ibadah banyak sekali dan mudah di akses di internet dan media sosial. Termasuk jika kita membahas seputar puasa di bulan Rajab.

Pro kontra dalil tentang puasa di bulan Rajab termasuk bid’ah atau tidak, puasa khusus atau ayyamul bidh, semuanya mempunyai dalil yang bisa kita gunakan. Ulama-ulama salaf maupun ulama kontemporer telah menjelaskan dengan disertai dalil-dalil yang bisa kita gunakan untuk pedoman. Tapi pada prinsipnya, untuk menyambut salah satu bulan haram atau bulan yang mulia tentu harus dengan memperbanyak amal shaleh, yang terpenting niatnya tidak mengharapkan apapun kecuali ikhlas dan ridha kepada Allah.

Justru yang harus kita ingatkan adalah keluarga kita, saudara-saudara kita, sahabat dan orang-orang yang masih biasa saja saat memasuki salah satu bulan yang mulia ini. Minimal kita ingatkan untuk mengurangi hal-hal yang bersifat sia-sia apalagi maksiat.

Dari Anas bin Malik R.A Berkata : “Adalah Nabi SAW ketika masuk bulan Rajab, beliau berdoa :

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya : “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan bulan Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.”

Marilah kita sama-sama berdoa dan berbahagia atas ni’mat Iman dan Islam dan kesehatan yang telah Allah berikan sehingga masih diberikan kesempatan untuk masuk di bulan Rajab ini. Hemat penulis, dengan berbahagia atas masuknya bulan Rajab ini, marilah kita perbanyak doa, dzikir, dan amaliyah shaleh lainnya dan menghindari hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Karena di bulan haram ini, jauhkan diri kita dari hal-hal yang diharamkan Allah, termasuk menjauhi hoax, ribut di media sosial, ghibah, menyakiti hati orang lain dan menjaga seluruh jasmani dan ruhani kita agar selalu fokus kepada Allah. Itulah makna puasa selain menahan makan dan minum.
Wallahu’alam Bisshawab.
Penulis : Thoriq Majid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *